Aku Bukan Warga Negara Indonesia yang Baik(??)

riPemilu 2009 tinggal hitung hari.
Terus terang, sedari aku memiliki hak suara dalam Pemilu, aku tak pernah memilih seorang presiden karena emang aku kenal atau aku tau profilnya. Aku memilih, hanya berdasarkan “katanya” ke “katanya”.
Ntah kenapa, mataku sepertinya agak tertutup kalo membahas mengenai politik.
Aku susah mengerti. Terlebih, aku tak tau siapa yang bener-bener bisa diandalkan. Aku buta politik. Justru seorang Bapak Mantan Presiden yang tidak melihat itu, lebih terbuka “matanya” dari pada aku untuk urusan politik.

Seingatku, baru sekali aku menggunakan hak pilihku, yaitu waktu aku masih duduk di bangku kuliah 4 tahun yang silam. Di dekat Kampus kala itu ada KPU. Aku hanya ikut karna “ikut-ikutan”. Katanya SBY bagus trus aku lihat mukanya juga “adem” jadilah aku pilih Beliau yang sekarang masih duduk di tahta ke presidenan RI itu.
Tapi sepertinya aku tidak salah pilih 🙂
Walopun keadaan ekonomi-politik indonesia sampai saat ini tetap saja belum stabil. Ya.. harap dimaklumi, negara ini sudah terlalu amburadul untuk diperbaiki. Sudah pusing mau mulai memperbaikinya dari mana.
Ibarat rumah yang berantakan bak kapal pecah, butuh ketenangan, konsentrasi, kesabaran dan waktu untuk memperbaikinya. Apalagi  negara kita yang besar ini? Gak segampang itu untuk langsung merubah seluruh keadaan menjadi baik..

Itu makanya, aku benci lihat orang-orang yang dengan seenak perutnya nyuruh presiden tertentu yang baru beberapa tahun memimpin untuk turun tahta. Udah mo kuteriakin aja orang-orang itu “APA KALO KAU/KALIAN DISURUH JADI PRESIDEN, KAU BISA MEMPERBAIKI NEGARA INI DALAM HITUNGAN HARI/BULAN??”
Bukannya aku membela mereka (presiden-red), tapi biarkan dulu beliau-beliau itu berkarya sesuai dengan masa tugas yang dipercayakan padanya.

Hm…Tak terasa sudah hampir 4 tahun yang lalu Pemilu terakhir dilaksanakan, sekarang waktunya untuk PEMILU lagi. Dimana-mana aku lihat poster, plakat, iklan,  dll bertebaran. Aku orang kecil ini, hanya melihat-lihat dan bertanya dalam hati, siapakah nanti diantara mereka yang akan menang di persaingan sengit perebutan kursi panas Presiden RI?
Belum lagi aku melihat begitu banyak CALEG, yang hingga saat ini aku tak tau ngapain aja mereka selama ini di bangku ekslusif pemerintah RI.

Mungkin aku yang terlalu cuek dan bodoh.
Atau informasinya yang kurang banyak??
Ntahlah, semuanya samar-samar bagiku.
Terlalu banyak hal yang tak kusukai di dunia politik itu, yang menyebabkan aku tak mampu melihat siapa yang layak berdiri memimpin negri yang begitu besar ini.

Aku hanya mampu berharap dan berdoa, semoga yang terpilih nanti merupakan pilihan Tuhan untuk negri tercintaku Indonesia ini.
Semoga beliau yang terpilih, adalah dia yang memikirkan rakyat banyak, bukan perutnya sendiri dan orang-orang terdekatnya.
Adalah beliau yang sungguh-sungguh berdedikasi untuk negaraku yang besar ini.

SEMOGA….

12 pemikiran pada “Aku Bukan Warga Negara Indonesia yang Baik(??)

  1. Yup… moga-moga aja pemilu ini bisa bawa banyak perubahan di negeri ini.. tak terkecuali bagi orang awam politik kaya kita.. sekarang politik emang makin rumit, udah nggak jelas lagi mana yg harus dibela ama mana yang harus ditinggalkan.. semua dapat berubah dari ‘baik’ ke ‘buruk’ (ataw sebaliknya) cuman dalam hitungan detik..

  2. aiighh…ternyata sama qt ya kak…
    hahaha…

    aq jg setuju, mana bisa negara yang sudah sangat berantakan ini diperbaiki dalam itungan bulan…
    susahhhhlah itu..

  3. bisa kok dalam hitungan bulan negara ini bisa berubah…
    asal presidenya kayak adolf hitler, boris yeltsin, atau sadaam husein..

    wakakakka…

  4. yang pasti memilih itu adalah hak, dipakai boleh gak dipakai juga boleh
    tapi kalau gak dipakai, besok-besok gak boleh ngeluh yee..

    sebenarnya memilih orang yang tepat (yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan), emang harus benar-benar kenal. dan tentu saja distribusi informasi dapat dilakukan juga dari mulut-ke-mulut, “katanya” ke “katanya”

  5. Salam kenal dari pargodungan. 🙂
    Ya, semoga pemilu kali ini bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
    Tapi bicara soal partai, kenapa ya partai gemar koalisi? Kenapa ga di lebur aja sekalian jadi satu partai. Aku bingung. Bisa minta tolong jelasin dong?
    Sekali lagi salam. Oh iya, saya selalu nunggu update blog ini dari rss feed. Habis kontennya unik. 🙂

  6. @Reinhard
    Halo, salam kenal juga.
    Amin.. aku juga berharap pemimpin yang baik dan berkualitas serta memiliki hati nurani yang terpilih nanti.
    Kenapa partai gemar berkoalisi?
    Berkoalisi aja aku gak ngerti, gimana mo jelasin. Hahahaha.

    Terima kasih udah sabar menunggu.
    Tunggu aja postingan berikutnya 😉

  7. sebagai pemuda memang harus memberikan suatu aksi yang dapat memicu reaksi.. aku lebih bangga jika memilih tanpa ikut-ikutan walaupun nantinya memang lebih baik..
    aku hanya merasa aku sudah mempunyai hak untuk memilih,, dan golput adalah pilihan ku..
    🙂

Silahkan diberi komentar ya.. Thank you!